17 December 2011

Jadi karyawan vs pebisnis

Kali ini saya mau share sedikit tentang budaya masyarakat di Indonesia ya..ini ada hubungannya dengan pola asuh rata-rata keluarga di Indonesia.

Dengan segala kerendahan hati tanpa bermaksud menyinggung teman-temen yang mungkin saat ini masih berstatus karyawan swasta maupun PNS mohon maaf sebelumnya yaaaa....(saya juga pernah jadi pegawai koq)

________________________________________________________

Pada dasarnya didalam keluarga pada umumnya di Indonesia kita dididik untuk selalu menjadi anak penurut. Dengan menjadi penurut maka orang tua akan dengan mudah mengontrol sang anak untuk mengikuti aturan main dalam keluarga. Sayangnya pola asuh ini membentuk kita hingga dewasa untuk kemudian juga menjadi penurut saat disarankan selesai sekolah untuk menjadi seorang karyawan atau pegawai kantoran dan bahkan akan lebih baik lagi jika pilihannya menjadi PNS.

Alasannya dengan menjadi karyawan maka kehidupannya sudah pasti terjamin dengan gaji tetapnya. Bahkan menjadi PNS adalah pilihan terbaik karena sudah pasti akan memiliki uang pensiun seumur hidup saat masa tugas berakhir.

Akhirnya bursa kerja menjadi karyawan apalagi penerimaan PNS selalu ramai dibanjiri oleh peminat. Persaingan makin ketat bahkan bisa terjadi ajang suap menyuap dengan harapan bisa diterima kerja di perusahaan, instansi ataupun posisi favorit. Apakah budaya seperti ini mendidik ?

Pada umumnya jumlah lowongan kerja sedikit sementara peminatnya tidak sebanding dengan posisi yang tersedia, akhirnya banyak pengangguran atau daripada menganggur akhirnya menerima posisi kerja di tempat yang tidak sesuai dengan bidang pendidikan yang sudah diikuti bahkan seorang sarjana S1 asalkan judulnya punya pekerjaan tetap hingga rela digaji setara UMR.

Pernahkah teman-teman menghitung berapa lama waktu kita melalui masa pendidikan akademis sepanjang hidup kita mulai TK s/d Perguruan Tinggi? Jika kita mau berhitung lebih kurang ya 18 tahun looh. Coba hitung berapa biaya pendidikan yang sudah dikeluarkan oleh orang tua kita ? *Pastinya sangat banyak.
Jika saja penghasilan kita perbulan rata-rata Rp2 juta, apakah kita tega memberikan pada orang tua kita setiap bulan Rp500rb ?

Yuuuk saatnya merubah nasib !!

Biaya hidup kita saat ini perbulan khususnya di Jakarta tentu saja sangat besar. Seberapa besarnya? itu relatif tergantung gaya hidup kita masing-masing.

Logikanya begini...pengeluaran kita dalam pendidikan seharusnya sebanding dengan penghasilan yang akan kita dapatkan. Malah seharusnya hidup kita dari tahun ke tahun harus meningkat !

Jika kita mau berpikir cerdas..lakukan sesuatu yang berbeda! yang masih dianggap tabu oleh masyarakat pada umumnya.

Ada sebuah kendaraan untuk kita menjadi berubah lebih baik lagi. Sebuah bisnis dengan biaya terjangkau yaitu Oriflame. Gunakan bisnis Oriflame sebagai alat bantu kita untuk merubah hidup. Bagaimana caranya ?

Jangan pernah ragu untuk melakukan hal berikut ini : 

*Miliki impian yang spesifik

*Rubah mindset teman-teman jika masih merasa malu ataupun gengsi untuk memulai.

*Rubah dari gengsi menjadi bergengsi saat kita sukses.

*Rajin ikutan kelas training supaya wawasan makin bertambah.

*Jika kita mau berhasil mulailah dari diri sendiri terlebih dahulu.

*Pilih untuk sering-sering berada di komunitas orang sukses. Ingat loh sukses itu menular !!

*Jangan ragu bertanya jika ada yg kurang paham.

*Jangan pelit untuk berinvestasi ilmu di bisnis Oriflame, kita mau punya bonus puluhan juta masa keluarin uang 10 ribu untuk kelas training berbayar masih mikir-mikir...enggak kan yaaa....

*Cari alasan kuat mengapa harus bisnis ORIFLAME ?

*Cintai pekerjaan ini dengan passion !

*Bahagiakan orang tua dan keluarga tercinta


Tahun 2011 akan segera berakhir..buat resolusi di tahun 2012

Jangan jadi orang 'biasa', jadilah orang 'LUAR BIASA'

GO PRESIDENT !!

Kalo teman-teman mau copas jangan lupa sebutkan nama saya sebagai penulisnya yaaa...

Semoga bermanfaat..

No comments: